Untuk Akhifillah Dimanapun kau
berada
Kutulis surat ini samata-mata
atas dasar cinta karena Allah…
Mohon maaf atas kelancanganku
telah berani menuliskan ini untukmu.
Namun aku ingin kau mengetahui,
bahwa ada beberapa dari sifatmu yang
tidak kami (para akhwat) sukai
. Berbesar hatilah untuk
mengetahuinya.
Kami ingin kau terlihat baik dimata
kami dan tentunya di mata Allah juga.
♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸)
`'•.¸) `*•.¸¸.•*♥♥♥
Akhi fillah…
Setiap kaum wanita merindukan seorang
ikhwan yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini diciptakan bukan
semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Jangan kau sia−siakan waktu
hidupmu dengan tujuan yang tidak jelas, tidak ada pegangan dan berlalu begitu
saja dengan percuma. Ingatlah, bahwa laki−laki adalah pemimpin bagi kaum
perempuan. Berprinsiplah! Komitmenmu pada islam teguhkanlah. Bukankah kau telah
mngkajinya tentang ini dalam majelis−majelis kajian Al−Qur’an yang biasa kau
ikuti setiap bulannya. Di mana pengamalannya selama ini.
Akhi fillah…
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa
wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Oleh karenanya berlaku
lembutlah terhadap perempuan. Ingatlkah engaku, dalam sebuah hadits, rasulullah
memberitahukan bahwa sebaik−baik manusia adalah yang berlaku lembut terhadap
wanita. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat laki-laki,
wanita mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara
kasar. Sudahkah selama ini kau berlaku lembut terhadap perempuan. Adakah kau
pernah menyakiti hati seorang perempuan..
Akhi fillah…
Hal selanjutnya yang tidak para
akhwat sukai adalah kesombonganmu. Sombong adalah sifat setan laknat. Tidak ada
seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak
priogatif Allah. Perempuan adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat
bertentangan dengan kelembutan yang dimiliki perempuan. Jangan kira kekuasaanmu
sebagai seorang laki−laki membuat dirimu menjadi sombong. Dengan sifat
mengaturmu yang berlebihan, dan sifat tidak ingin di kalahkan oleh perempuan
dalam hal apapun. Kami tau, bahwa ada batasan hak−hak antara perempuan dan
laki−laki yang telah Allah tetapkan. Kami tidak menuntut emansipasi, tapi
sadarlah wahai akhi, bahwa kau sering kali berlaku sombong di mata kami.
Akhi fillah…
Setiap akhwat sangat mendambakan
seorang ikhwan yang mempunyai pendirian. Bukan ikhwan yang plinplan. Tetapi
bukan diktator. Tegas dalam arti punya sikap dan alasan yang jelas dalam
mengambil keputusan. Tetapi di saat yang sama dapat bermusyawarah, lalu
menentukan tindakan yang harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah
satu makna qawwam dalam firman Allah: arrijaalu qawwamuun alan nisaa’ (An
Nisa’:34).
Akhifillah…
Kau adalah penopang kami. Dikala
kami membutuhkan penguat dalam situasi kekufuran yang sedang menerjang ini tak
pantas bila kau malah ikut gentar atau juga lemah. Akhwat ingin ikhwan yang
tegar, bukan ikhwan yang cengeng. Dalam hal ini bukan cengeng menangis ketika
mendengar ayat−ayat Allah dilantunkan. Itu adalah kelembutan hati. Tetapi
cengeng yang gentar menghadapi tantangan yang ada di depan. Bagaimana kau akan
memimpin kami bila kau sendiri bersifat lemah. Ikhwan yang cengeng cendrung
nampak serba tidak meyakinkan.
Akhi…
Kututup surat ini sampai disini.
Semoga kau bisa mengambil maksud dari kami menuliskan ini untukmu. Salam
sejahtera untukmu selalu. Semoga Allah selalu memberi cahaya ilmu−Nya kepada
kita semua. Dan semoga Allah selalu menangi kita dalam rahman dan rahim−Nya.
Amin.
Saudarimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar