Selasa, 04 Juni 2013
15 Fakta Indonesia yang tidak diketahui
Indonesia banyak menyimpan sejarah yang memang jarang
terpublikasikan. bahkan, Indonesia menjadi negara yang paling ditakuti dan
disegani pada masa Soekarno. Berikut adalah 15 Fakta Indonesia yang tidak
diketahui.
Semua orang sepertinya tahu bahwa Soekarno dan Hatta
adalah yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun sampai tulisan ini
dibuat, tidak ada nama jalan "Soekarno-Hatta" di Jakarta, kota tempat
dibacakannya proklamasi. Nama mereka pun baru diabadikan menjadi nama bandara
40 tahun setelah Indonesia merdeka. Lebih parahnya lagi, pemerintah baru secara
resmi menyematkan gelar "proklamator" kepada mereka pada tahun 1986,
atau 16 tahun setelah Soekarno wafat.
Belum ada negara di dunia yang berganti ibu kota selama
empat kali dalam kurun waktu relatif singkat kecuali Indonesia, yakni Jakarta
(1945-1946), Yogyakarta (1946-1948), Bukittinggi (1948-1949), Jakarta
(1950-sekarang).
Sepakbola merupakan salah satu olahraga paling digemari
di Indonesia, namun tim nasionalnya tidak pernah menang Piala Dunia FIFA. Hanya
sekali tampil pada tahun 1938, itu pun bukan membawa bendera Indonesia, melainkan
Hindia Belanda. Meskipun Indonesia memiliki jumlah penduduk paling banyak ke-4
di dunia dan Brazil di peringkat ke-5, namun prestasi sepakbola kedua negara
tersebut berbeda jauh.
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang
luas. Hutan Indonesia yang luasnya mencapai 138 juta hektar merupakan tempat
hidup bagi 11% spesies tumbuhan dunia, 10% spesies mamalia dunia, dan 16%
spesies burung dunia. Meskipun demikian, Guinness World Records pada tahun 2008
menyematkan rekor pada Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju
kerusakan hutannya di dunia, yakni kehilangan 1,8 juta hektar hutan setiap
tahun.
Dengan 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia. Disinilah 3 dari 6 pulau terbesar di dunia berada :
Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Namun jangan heran bahwa hampir 60%
penduduknya tinggal di Pulau Jawa, padahal luasnya hanya 7% dari seluruh
wilayah Indonesia. Uniknya lagi, ada empat pulau yang kedaulatannya dikuasai
bersama-sama dengan pemerintah negara tetangga. Pulau Kalimantan secara
administratif dikuasai tiga pemerintahan yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei
Darussalam. Pulau Papua dikuasai Indonesia dan Papua Nugini. Pulau Timor
dikuasai Indonesia dan Timor Leste, dan yang terakhir Pulau Sebatik dikuasai
Indonesia dan Malaysia.
Penyebutan angka 1-9 dalam huruf Bahasa Indonesia
mengandung misteri. Jika kita menjumlahkan dua angka yang huruf awalannya sama,
maka hasilnya selalu sepuluh.
Latah merupakan penyakit syaraf yang gejalanya muncul
ketika dikageti, atau tanpa sadar suka mengulangi perkataan atau gerakan orang
lain. Selain di Indonesia, penyakit ini hanya ditemukan pada suku Ainu di
Jepang, masyarakat gurun pasir di Gobi, dan sebuah suku di Perancis. Di
Indonesia sendiri, awalnya penyakit ini hanya ditemui pada suku-suku di Pulau
Jawa, Sumatera, dan pedalaman Kalimantan. Namun uniknya, lama-kelamaan latah di
Indonesia dianggap keren dan menjadi trend, terutama di kalangan selebriti.
Sebagian kaum selebriti memanfaatkan latah sebagai modal ketenaran atau ciri
khas selaku entertainer.
Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia,
justru tanggal tersebut menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar Indonesia.
Pada tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", WR
Soepratman (wafat 1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner
van der Tuuk (wafat 1894) meninggal dunia.
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki
seorang menteri pertama yang benar-benar "orang Indonesia asli". Hal
itu karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum Indonesia merdeka (17 Agustus
1945). Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau
pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat
itu.
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia memiliki tata ruang
yang sangat sangat berantakan. Di kota ini berdiri 130 pusat perbelanjaan,
terbanyak diantara kota-kota besar lainnya di seluruh dunia. Banyak wilayah di
Jakarta yang tadinya direncanakan untuk kawasan hunian, konservasi, bahkan
resapan air namun diubah menjadi pusat perbelanjaan.
Sampai tulisan ini dibuat, Indonesia merupakan
satu-satunya negara yang pernah keluar dari PBB. Bergabung pertama kali tahun
1950 sebagai anggota ke-60 PBB, kemudian Indonesia menarik keanggotaannya pada
tahun 1965. Soekarno, presiden Indonesia saat itu sangat berang dengan
keputusan PBB mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Lalu kemudian Soekarno mendirikan Conefo
(Konferensi Negara-Negara Kekuatan Baru) sebagai tandingan PBB. Sebelum keluar
dari PBB, Soekarno sempat menyampaikan pidato dengan berapi-api di Sidang Umum
PBB yang isinya meminta agar badan dunia tersebut dipindahkan markas besarnya
ke luar Amerika Serikat. Bukan hanya pidatonya saja yang berhasil mendapat
berkali-kali tepukan tangan, namun Soekarno juga sukses menyelenggarakan Ganefo
(tandingan Olimpiade versi Conefo) yang diikuti 2.250 atlet dari 48 negara di
Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan
asing. Saat-saat itulah terakhir kali Indonesia memiliki pemimpin superpower
dan menjadi salah satu negara yang paling disegani di seluruh dunia.
Indonesia memiliki kekayaan fauna yang luar biasa.
Hewan purba yang masih hidup di Indonesia adalah komodo, kadal terbesar di
dunia dengan berat 90kg dan panjang 3 meter. Terdapat juga ikan terkecil di
dunia sebesar nyamuk yang ditemukan di Sumatera. Di Sulawesi masih hidup
primata terkecil di dunia yang mirip monyet yakni Tarsier Pygmy (Tarsius
Pumilus) atau disebut juga Tarsier Gunung yang panjangnya hanya 10 cm. Di pulau
yang sama ditemukan pula ular terpanjang di dunia sepanjang 10 meter yaitu
Python Reticulates.
Indonesia merupakan negara yang memiliki suku bangsa
terbanyak di dunia, dengan lebih dari 740 suku bangsa/etnis, maka dari itu
tidak heran bahwa Indonesia juga merupakan negara dengan bahasa daerah yang
terbanyak, yakni 583 bahasa dan dialek. Sadar bahwa bentrokan antar etnis
sangat berpotensi terjadi, maka pendiri Republik ini menyepakati semboyan
bangsa "Bhinneka Tunggal Ika" (yang artinya "Berbeda-beda tapi
tetap satu juga").
Langganan:
Postingan (Atom)