Sehubungan dengan
perintah ajarkan walaupun satu ayat, Allah SWT. berfirman:
"Dan
siapakah yag lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan
ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah
dikerjakan oleh kedua tangannya? sesungguhnya kami meletakkan tutupan di atas
hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan Kami letakkan pula)
sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk,
niscaya mereka akan mendapa petunjuk selama-lamanya.
"(QS.Al Kahfi : 57)
Nabi Muhammad SAW
bersabda:
"sampaikan
dariku sekalipun satu ayat dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar dari bani
isra'il dan itu tidak apa (dosa). Dan siapa yang berdusta atasku dengan sengaja
maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka". (HR. Bukhari)
Dalam firman Allah
juga berkata:
Demi masa(1)
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,(2) Kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasihat menasehati supaya menetapi kesabaran.(3) seringkali kita
berpikir bahwa kewajiban mengajar/ berdakwah hanyalah milik seorang
guru/mubaligh berpengalaman atau ustadz/ustazah yang sudah mumpuni ilmunya.
Padahal kita sebagai manusia dan sebagai hamba Allah yang dipercaya untuk
menjadi khalifahnya dimuka bumi juga memiliki kewajiban untuk
mengajar/berdakwah. Saya sebut "kita" artinya manusia tidak ada
pengecualian.
Dalam sebuah hadis
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dikatakan Rasulullah SAW. bersabda,
"Wahai
Ali, sungguh sekiranya Allah memberi hidayah kepada seseorang karena dakwahmu,
itu lebih baik bagimu daripada unta merah"(HR. Bukhari-Muslim).
Unta merah, di zaman
Rasulullah mungkin seperti sebuah kendaraan yang mahal, seperti di zaman kita
sekarang ini. Namun hidayah Allah, tidaklah ternilai harganya. Maka, jika ada
seseorang yang mendapat hidayah Allah karena dakwah kita, maka, subhanallah,
itu seperti kita pun mendapat sesuatu yang jauh lebih baik daripada mobil mewah
Mercedez keluaran terbaru dan paling canggih sekalipun.
Dalam hadis lain
disebut juga bahwa jika seseorang mendapat hidayah karena dakwah orang lain,
maka nilainya lebih baik daripada dunia dan seisinya atau hadis yang lain lagi
lebih baik daripada terbitnya matahari. Serta janji Allah SWT. terhadap
orang-orang yang berani dan mau menyampaikan kebenaran serta mengajak orang
lain pada kebaikan secara terang-terangan adalah pemeliharaan dan penjagaan
dari Allah SWT., seperti firmanNya:
"Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami
memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang meperolok-olokan
(kamu)."(QS Al Hijr 94-95).
Tidak mesti menunggu
ilmunya sempurna. Setiap Muslim, apa pun profesi dan keahliannya memiliki
kewajiban yang sama untuk menjadi juru dakwah atau menyeru kepada kebaikan.
Seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, "Balighu 'anni walau
ayyah< yang artinya sampaikanlah dariku, walaupun hanya satu ayat.
Sebagai jalan tengah
dari kondisi tersebut, kalimat "sampaikanlah meski hanya satu ayat"
adalah kalimat yang bermakna. Substansi dari kalimat tersebut adalah sesedikit
apapun ilmu yag kamu peroleh, asal disertai dengan landasan yang kuat,
segeralah sampaikanlah. Tidak perlu menunggu sampai mencapai level
"kesempurnaan" ilmu untuk menyampaikannnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar